Blog Pesantren Budaya Nusantara adalah sebuah inovasi pendidikan non formal berbasis Budaya Islam Nusantara di dunia maya yang memiliki tujuan memelihara, melestarikan, mengembangkan secara inovatif warisan budaya Nusantara yang adiluhung di tengah arus gelombang globalisasi yang akan menghapus identitas etnis, budaya, bahasa, agama, negara

Dibantai Aparat Warga Lapor ke Komisi III DPR RI


Oleh: Mega Putra Ratya & Indra Subagja
             Sejumlah warga mengadu ke Komisi III DPR mengenai upaya penggusuran terkait perluasan kebun sawit di Mesuji, Lampung. Upaya penggusuran tersebut menggunakan cara kekerasan yang menimbulkan korban jiwa.
            "Bangunan ibadat dihancurkan, hasil panen singkong juga dirampas. Aparat kepolisian yaitu korps brimob melakukan juga pemerkosaan terhadap janda, pada saat penggusuran," kata pengacara warga Bob Hasan di Gedung DPR, Rabu (14/12/2011).
           Sementara itu mantan anggota DPR Mayjen (Purn) Saurip Kadi, yang ikut mendamping warga mengatakan perusahaan perkebunan sawit tersebut mengusir penduduk dengan cara membentuk Pamswakarsa. Hal itu menurutnya untuk membenturkan rakyat dengan rakyat.
             "Ketika warga mengadu ke polisi tidak dilayani. Intimidasi dari oknum Kepolisian dan pihak perusahaan sangat masif di sana," kata dia.
            Dalam pertemuan tersebut sempat diputar video kekerasan yang dilakukan oleh para Pamswakarsa tersebut. Dalam video itu diperlihatkan adanya pembantaian yang dilakukan dengan keji. Ada dua video yang merekam proses pemenggalan dua kepala pria. Sementara tampak satu pria bersenjata api laras panjang dengan penutup kepala memegang kepala yang telah terpenggal.


              Selain merekam pembunuhan keji lainnya, video lain memperlihatkan kerusakan rumah penduduk.
Peristiwa ini berawal dari perluasan lahan oleh perusahaan sawit asal Malaysia sejak tahun 2003. Perusahaan yang berdiri tahun 1997 itu, terus menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa sawit dan karet. Atas kekejian ini, sekitar 30 warga lampung tewas.
          Pemerintah sendiri menjamin akan mengusut tuntas dugaan pembantaian 30 petani di Mesuji, Lampung. Pemerintah akan membentuk tim guna mengusut tuntas insiden itu. Siapapun yang bersalah akan ditindak.
            "Pertama sangat prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut. Polri dan para saksi dan siapa saja yang memang benar-benar tahu kejadian tersebut, hendaknya bersama-sama melakukan investigasi agar semuanya menjadi jelas," kata Menko Polhukam Djoko Suyanto saat dihubungi detikcom, Rabu (14/12/2011).
            Djoko menegaskan, Polri sudah membentuk tim atas insiden yang terjadi beberapa waktu lalu ini. Diduga insiden pembantaian ini melibatkan petani dan perusahaan sawit.
              "Polri sudah bentuk tim untuk keperluan ini. Yang jelas, kebijakan Polri, siapapun yang bersalah, apakah aparat, masyarakat, ataupun karyawan harus mendapatkan sanksi," tegasnya.
              Sebelumnya, sejumlah warga mengadu ke Komisi III DPR mengenai upaya penggusuran terkait perluasan kebun sawit di Mesuji, Lampung. Upaya penggusuran tersebut menggunakan cara kekerasan yang menimbulkan korban jiwa.
            "Bangunan ibadat dihancurkan, hasil panen singkong juga dirampas. Aparat kepolisian yaitu korps brimob melakukan juga pemerkosaan terhadap janda, pada saat penggusuran," kata pengacara warga Bob Hasan di Gedung DPR, Rabu (14/12).
            Sementara itu mantan anggota DPR Mayjen (Purn) Saurip Kadi, yang ikut mendamping warga mengatakan perusahan perkebunan sawit tersebut mengusir penduduk dengan cara membentuk Pamswakarsa. Hal itu menurutnya untuk membenturkan rakyat dengan rakyat.
Sumber: detiknews.com
You have read this article Sejarah with the title Dibantai Aparat Warga Lapor ke Komisi III DPR RI. You can bookmark this page URL https://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2011/12/dibantai-aparat-warga-lapor-ke-komisi.html. Thanks!

No comment for "Dibantai Aparat Warga Lapor ke Komisi III DPR RI"

Post a Comment