Blog Pesantren Budaya Nusantara adalah sebuah inovasi pendidikan non formal berbasis Budaya Islam Nusantara di dunia maya yang memiliki tujuan memelihara, melestarikan, mengembangkan secara inovatif warisan budaya Nusantara yang adiluhung di tengah arus gelombang globalisasi yang akan menghapus identitas etnis, budaya, bahasa, agama, negara

Scandal

         Scandalum adalah kata benda dalam Bahasa Latin yang bermakna Batu Sandungan, Perangkap, Rintangan, Godaan, Sesuatu yang membuat orang marah yang kata sifatnya menjadi Scandalizo yaitu tindakan yang membuat marah  orang lain, memasang perangkap, memberi batu sandungan, mengajak berbuat dosa, menggoda untuk melakukan perbuatan jahat. Oleh karena kata Scandalum dan Scandalizo berkaitan dengan kata Scandula yang bermakna sirap, maka sebuah Scandal cenderung dimaknai sebagai perbuatan jahat yang ditutupi atap sirap agar tidak terlihat oleh dewa-dewa yang bersemayam di langit. Demikianlah, Scandal dalam bahasa-bahasa Eropa menjadi kata benda bermakna perbuatan memalukan, perkara yang keji, keonaran, menjadi kata keterangan bermakna memalukan, melanggar sopan santun, menyinggung kesusilaan  (scandalize), dan menjadi kata sifat bermakna keji, memalukan (scandalous) yang terselubung. Sementara orang yang sengaja menyebar fitnah dan desas-desus keji disebut sebagai Scandalmonger alias tukang fitnah.
    Orang-orang Yunani-Romawi kuno, mengenal berbagai jenis scandal dari cerita-cerita miring yang dilakukan oleh dewa-dewa sesembahan mereka. Saturnus anak Uranos dengan Bumi, bersekongkol dengan kakaknya, Titan, membunuh bapak kandungnya dalam rangka merebut kekuasaan. Scandal pembunuhan anak terhadap bapak demi kekuasaan itu tidak berhenti pada kematian Uranos, sebab untuk menguntungkan keturunannya sendiri, Titan membuat perjanjian dengan Saturnus bahwa Saturnus boleh berkuasa menggantikan Uranos jika bersedia memangsa anak-anak kandungnya yang lahir dari Rhea, isterinya. Begitulah Saturnus berkuasa dengan memangsa anak-anak kandungnya sendiri. Di antara anak-anak Saturnus dari Rhea yang berhasil selamat dari kekejaman ayahnya adalah si kembar Zeus (Yupiter) dan Hera (Juno), Poseidon (Neptunus), dan Hades (Pluto). 


    Ketika Zeus dewasa, ia memerangi Saturnus, ayahnya. Dengan bantuan Neptunus dan Pluto, Zeus berhasil mengalahkan Saturnus. Zeus mengusir Saturnus dari kahyangan. Setelah itu ketiga bersaudara itu membagi-bagi kekuasaan. Zeus memegang kekuasaan di kahyangan. Neptunus menjadi penguasa lautan. Pluto menjadi penguasa dunia bawah (neraka). Selama berkuasa di kahyangan Zeus menikah dengan Dewi Metis, Themis, Eurynome, Demeter, Mnemosyne, Leto, dan dengan saudari kembarnya, Hera. Namun Zeus sering membuat scandal dengan wanita cantik di antara manusia yang melahirkan anak-anak yang  luar biasa seperti Hercules, Io, Europe, Semele, Plateia, Jason. Hera, saudari kembar dan sekaligus isteri Zeus, sering juga membuat scandal. Yang paling masyhur dan menjadi pembicaraan luas adalah scandal perselingkuhan Hera dengan raksasa Eurymedon. 
         Scandal, ternyata tidak hanya terjadi dalam masyarakat Yunani-Romawi kuno dengan mitologinya, melainkan terjadi pula  dalam semua kehidupan manusia di dunia tanpa memandang latar bangsa, bahasa, agama, dan budaya tertentu. Dalam  keyakinan para  penganut Agama Islam, Nasrani dan Yahudi,  berbagai bentuk dan jenis scandal  terjadi sebagai kecenderungan laten  anak-anak Adam dalam menapaki kehidupan di dunia yang fana. Secara psikologis kecenderungan  itu bisa difahami sebagai keniscayaan arketipis-arketipis bawaan, karena cikal-bakal leluhur manusia, yaitu Adam diketahui telah menjadi pelanggar peraturan yang pertama dalam  ‘Scandal Buah Khuldi’, yang membuat Allah Sang Pencipta murka. Sebagai hukuman, Allah ‘memasang’ hijab al-ghayn, yang menjadikan  Adam tidak dapat lagi melihat segala sesuatu yang gaib. Hubungan Adam dengan Allah Yang Mahagaib pun terhijab.
              ‘Scandal Buah Khuldi’ yang muncul karena nafsu keinginan Adam – yang dipengaruhi Hawa atas bisikan Iblis – untuk menjadi  Abadi, Terpuji, Berkehendak, Mengetahui segala, Memiliki segala seperti Allah Sang Pencipta, ternyata menurun kepada   anak Adam yang bernama Qabil. Karena Qabil dipengaruhi nafsu keinginan untuk memiliki saudari kembarnya sebagai isteri, maka ia melakukan tindakan tercela yang dikenal sebagai   ‘Scandal Pembunuhan Habil’. Terlepas dari penilaian baik dan tidak baik atas scandal yang dilakukan Adam dan keturunanya, yang pasti tanpa adanya scandal yang dilakukan Adam, maka tidak  pernah ada kehidupan manusia di dunia karena Adam tidak pernah ‘diturunkan’ di dunia dan beranak-pinak.
Berangkat dari kisah mitologis para dewa Yunani-Romawi kuno dan juga dari kisah Adam dengan ‘Scandal Buah Khuldi’, terbangun rangkaian panjang dari aneka scandal yang dilakukan manusia sejak zaman purbakala hingga abad milenium ini. Sekalipun intisari scandal tidak beranjak jauh dari tiga sumber utama – harta, tahta dan wanita – variasi dan kreasi dari keniscayaan scandal yang dilakukan manusia modern sangatlah beragam mulai scandal berlatar cinta, politik, hukum, pendidikan, kekuasaan, sosial, ekonomi, perbankan, militer, seni, budaya, bahkan scandal berlatar agama.
           Namun serapi dan secanggih apa pun orang berusaha membungkus tindakan keji dalam skandal-skandal terselubung,  cepat atau lambat akan  terbongkar juga, sehingga muncul fakta aksiomatik yang berbunyi:  tidak ada  scandal terselubung yang tidak terbongkar (agus sunyoto).  
You have read this article with the title Scandal. You can bookmark this page URL https://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2012/07/scandal.html. Thanks!

No comment for "Scandal"

Post a Comment