Blog Pesantren Budaya Nusantara adalah sebuah inovasi pendidikan non formal berbasis Budaya Islam Nusantara di dunia maya yang memiliki tujuan memelihara, melestarikan, mengembangkan secara inovatif warisan budaya Nusantara yang adiluhung di tengah arus gelombang globalisasi yang akan menghapus identitas etnis, budaya, bahasa, agama, negara

Sejarah Masuknya Islam di Perancis

Oleh: Vien AM
             Menurut catatan sejarah, Islam masuk ke Perancis sejak  perempat awal abad 7 M ketika Dinasti Umayyah menguasai Pulau Corsica setelah sebelumnya menguasai Sicilia dan Sardinia. Lalu memasuki abad 8 M Islam masuk ke kota-kota selatan Perancis melalui Spanyol, yaitu kota Toulouse, Perpignan, Narbonne, Carcassonne, dan sekitarnya hingga Bourgogne di tengah-tengah Perancis.  Namun baru pada abad 12 hingga abad 15 orang-orang Islam mulai menempati kota-kota selatan Perancis yang terdapat di provinsi Roussillon, Languedoc, Provence, Pay Basque Perancis termasuk Bearn. Hal ini berlangsung secara bertahap dan puncaknya adalah ketika terjadi pengusiran besar-besaran terhadap muslim Spanyol pada peristiwa Reconquista di bawah raja Ferdinand II dan istrinya ratu Isabelle pada  tahun 1492 M, di mana pemukim muslim asal Spanyol mengungsi secara besar-besaran ke Perancis.
            Ketika Perancis memperluas kekuasaan dengan menjajah wilayah Afrika pada akhir abad 17 M, jumlah penduduk muslim di Perancis pun semakin bertambah, baik yang berasal dari Maroko, Aljazair, Sudan, Tunisia, Sahara.  Itu sebabnya, kisah tentang Islam dan terutama Nabi Muhammad Saw dalam bentuk dongeng dan kisah-kisah anak di Perancis sudah dikenal lama. Fakta itu, setidaknya terlihat pada anak-anak Corsica yang meski bukan muslim tetapi menyimpan citra ideal tentang Nabi Muhammad Saw.

       Napoleon Bonaparte yang berasal dari Corsica, tokoh yang mendirikan  Empirium Perancis (1769-1821 M) dalam  “Bonaparte et L’Islam” yang ditulis oleh Cherfils, mengungkapkan penilaiannya terhadap Nabi Muhammad Saw sebagai berikut : 
                “Musa telah menerangkan adanya Tuhan kepada bangsanya, Yesus kepada dunia Romawi,  dan Muhammad kepada seluruh dunia…Enam abad sepeninggal Yesus bangsa Arab adalah bangsa penyembah berhala, yaitu ketika Muhammad memperkenalkan penyembahan kepada Tuhan yang disembah oleh Ibrahim, Ismail, Musa dan Isa. Sekte Arius dan sekte-sekte lainnya telah mengganggu kesentosaan Timur dengan jalan membangkit-bangkitkan persoalan tentang Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Roh Kudus. Muhammad mengatakan, tidak ada tuhan selain Allah yang tidak berbapa, tidak beranak dan “Trinitas” itu kemasukkan ide-ide sesat…Muhamad seorang bangsawan, ia mempersatukan semua patriot. Dalam beberapa tahun kaum Muslimin dapat menguasai separoh bola duniaMuhammad memang seorang manusia besar. Sekiranya revolusi yang dibangkitkannya itu tidak dipersiapkan oleh keadaan, mungkin ia sudah dipandang sebagai “dewa”. Ketika ia muncul bangsa Arab telah bertahun-tahun terlibat dalam berbagai perang saudara”
            Sepanjang kekuasaan Napoleon Bonaparte dan penerusnya, pasukan Perancis memiliki legiun-legiun asal Afrika yang kebanyakan muslim yang berasal dari Aljazair, Maroko, Sudan, Sahara, dan Tunisia. Sepanjang Perang Dunia I dan II, legiun-legiun  asal Afrika ini banyak yang tidak kembali ke negerinya, tetapi tinggal di Perancis. Sepanjang Perang Dunia I dan II itu sebagian Muslim yang masuk ke Perancis adalah para korban perang. (Palestina, Turki, Tunisia). Sementara sebagian besar lagi datang dari Aljazair sekitar tahun 1960-an karena Perancis membutuhkan sejumlah besar tenaga dalam rangka membangun negaranya yang hancur karena perang. Perlu dicatat, Aljazair adalah satu dari negara bekas jajahan Perancis di Afrika.
            Sementara itu sejak peristiwa  11 September 2001, Islam mendapat cap baru yaitu, agama teroris, yang dampaknya terasa juga di Perancis. Dengan berbagai alasan dan dalih, Amerika Serikat menjadi pelopor dan penggerak agar dunia mengutuk dan menjauhi  Islam. Timbullah  apa yang disebut Islamophobia, yakni ketakutan dengan hal-hal yang berhubungan dengan Keislaman. Budaya muslim yang telah menjadi identitas umat Islam seperti  jilbab, jubah, poligami, jihad, sampai  masalah kebiasaan berpenampilan dengan janggut dan cambang lebat  menjadi obyek sasaran dari kecaman-kecaman.  
                Negara-negara berpenduduk muslim seperti Irak dan Afganistan yang kaya minyak,  menjadi sasaran serangan membabi buta. Sementara Negara-negara berpenduduk muslim terbesar seperti Somalia, Tunisia, Sudan, Nigeria diguncang perpecahan dengan kemunculan gerakan-gerakan Salafi-Wahabi, dengan muara penguasaan kilang-kilang minyak oleh perusahaan-perusahaan Amerika dan Inggris. Dan seperti biasa rakyatlah  yang menjadi korban dan yang paling menderita. Rakyat muslim  inilah yang  kemudian berimigrasi ke Perancis untuk mencari perlindungan. Ini masih ditambah lagi dengan orang-orang Iran yang lari dari negaranya ketika Revolusi Iran tahun 1979, ditambah korban perang saudara di negara-negara bekas Uni Sovyet seperti Chechnya dan  perang saudara di Yugoslavia. Demikianlah, migrant muslim  berbondong-bondong masuk ke Eropa termasuk Perancis. 
                     Pada tahun 2004, pemerintah Perancis secara resmi mengeluarkan peraturan yang melarang pelajar Muslimah dan pegawai negeri mengenakan jilbab selama mereka berada dilingkungan sekolah dan kerja. Begitu pun dengan peraturan mengenai aktivitas masjid. Adzan dilarang dikumandangkan jika suaranya terdengar hingga ke luar lingkungan masjid. Menara masjid tidak boleh lebih tinggi dari 30 meter. Banyak yang bertanya, kenapa pemerintah Perancis tiba-tiba mengenakan peraturan yang begitu ketat terhadap kaum muslim?
Fakta menunjuk, bahwa sejak tahun 2004 itu, di tengah peraturan-peraturan yang begitu ketat, ternyata  semakin banyak perempuan mengenakan jilbab di kota-kota besar Perancis. Menurut laporan banyak perempuan Perancis tertarik kepada ajaran Islam karena Islam ternyata sangat melindungi hak-hak perempuan. Jilbab yang dituduh merupakan cermin ketidak-bebasan perempuan sekaligus lambang superioritas laki-laki ternyata malah berfungsi melindungi perempuan dari gangguan dan keisengan laki-laki mata keranjang. Sejumlah perempuan barat yang biasa dididik untuk bekerja mencari nafkah hingga larut malam juga mulai merasakan betapa berat tugas mereka. Dengan ber-Islam mereka menyadari bahwa ternyata mencari nafkah adalah tugas laki-laki. Perubahan besar seputar perkembangan Islam di Perancis, benar-benar terasa justru setelah munculnya peraturan-peraturan yang ketat terhadap pemukim muslim.
              Sementara itu, saya juga dapat merasakan perubahan besar. tujuh tahun lalu ketika kami tinggal di Paris. Saat itu,  hanya ada satu  supermarket besar yang menyediakan counter khusus daging halal. Namun sekarang bahkan di Pau, kota relatif kecil di mana kami tinggal, dengan mudah daging halal dapat  dijumpai. Saat ini di semua supermarket besar di kota ini telah menyediakan counter khusus daging halal. Daging sapi, daging ayam, kalkun, berbagai jenis daging asap, sosis, ayam panggang, nugget bahkan permen jelly dan ‘ pate’ sebagai bahan dasar pembuat pie siap jadipun ada. 
                  Namun kabar yang paling mengejutkan adalah yang datang dari Eric Besson,  menteri keimigrasian yang melempar isu debat nasional. Sejumlah tabloid melaporkan bahwa saat ini, duda berusia sekitar 45 tahun  ini sedang menjalin hubungan asmara dengan seorang gadis Tunisia Muslim! Ia adalah cucu mantan presiden Tunisia.  Hubungan mereka kelihatannya serius. Karena dikabarkan mereka akan melangsungkan pernikahan di musim panas ini. Dan yang juga cukup mengejutkan sang calon mempelai pria telah berjanji kepada nenek calon mempelai putri untuk memeluk Islam  sebelum menikah nanti.
                Berdebar hati ini. Tiba-tiba saya teringat akan doa Rasulullah pada awal penyebaran Islam. Ketika itu Rasululah  memohon kepada Allah swt agar Islam diberi kekuatan dengan masuk Islamnya salah satu tokoh besar Quraisy, Umar Bin Khattab atau Amr bin Hisham yang dikemudian hari dikenal dengan sebutan Abu Jahal. Dan ternyata Allah swt memilih Umar. Sejak itulah banyak orang Quraisy yang mengikuti jejak Umar yang terkenal gagah berani itu untuk memeluk Islam. 
       Tentu saja saya sama sekali tidak bermaksud membandingkan Besson dengan Umar bin Khattab, sang khalifah. Namun paling tidak fenomenanya. Akankah saya menjadi salah satu saksi peristiwa besar Islamnya Perancis?
Sumber: www.vienmuhadi.com
You have read this article Ukhuwah with the title Sejarah Masuknya Islam di Perancis. You can bookmark this page URL http://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2011/10/sejarah-masuknya-islam-di-perancis.html. Thanks!

No comment for "Sejarah Masuknya Islam di Perancis"

Post a Comment