Blog Pesantren Budaya Nusantara adalah sebuah inovasi pendidikan non formal berbasis Budaya Islam Nusantara di dunia maya yang memiliki tujuan memelihara, melestarikan, mengembangkan secara inovatif warisan budaya Nusantara yang adiluhung di tengah arus gelombang globalisasi yang akan menghapus identitas etnis, budaya, bahasa, agama, negara

Takwil Mimpi Melihat Api

Oleh: Muhammad Ibnu Sirin
Api – 1:
          Api ditakwilkan sebagai kekuasaan yang bisa bersifat positif dan bisa pula bersifat negatif karena api adalah zat yang bermanfaat sekaligus bisa membawa mudlarat. Api bisa ditakwilkan maksiat, berbagai jenis dosa, keharaman, perbuatan mendekati dosa, azab Tuhan, jahannam.  Namun demikian, api juga bisa menunjukkan hidayah, Islam, ilmu, Al-Qur’an, petunjuk dan penerang dalam kegelapan. Api juga bisa ditakwilkan rezeki, manfaat, kekayaan. Seseorang yang jatuh dari kekuasaan dikatakan “apinya telah padam”, begitu pula sebutan itu diperuntukkan bagi orang yang sudah jatuh miskin. Orang-orang Arab, menakwilkan api sebagai kedermawanan dan kekayaan. Padamnya api ditakwilkan dengan kebakhilan dan kemiskinan.
            Orang yang bermimpi melihat api berkobar-kobar menjilat-jilat dengan suara gemuruh dan berasap ditakwilkan sebagai perang dan fitnah yang akan menimpanya. Bisa juga ditakwilkan sebagai musim kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan dan hama. Jika api membara tidak menjilat-jilat dan tidak berkobar-kobar, terutama jika jatuh ke kerumunan masyarakat ditakwilkan sebagai wabah atau  penyakit seperti cacar, sampar, tha’un, selesma. Jika api membara itu jatuh di tempat yang tidak berpenghuni seperti ladang dan kebun, maka ditakwilkan dengan kekeringan atau hama yang merusak tanaman.

              Jika bermimpi melihat api menyala-nyala dan berasap  jatuh dari langit ke rumah atau perkampungan ditakwilkan dengan fitnah dan perang yang akan pecah di daerah itu, terutama jika jatuhnya api ke rumah orang kaya dan rumah orang miskin. Jika api jatuh ke rumah orang kaya saja, maka ditakwilkan dengan kerugian yang bakal ditimpakan penguasa kepada rakyatnya.
               Jika bermimpi menyalakan api di jalan perlintasan atau bertujuan sebagai penerangan untuk manusia yang memerlukan, ditakwilkan sebagai ilmu dan hidayah yang akan diraih, disebarkan dan diajarkan, jika dia layak untuk melakukannya. Jika tidak, orang tersebut akan meraih kekuasaan, persahabatan, keberuntungan, dan dapat memberi manfaat kepada orang lain. Namun jika bermimpi menyalakan api tidak ditengah jalan, malah membakar orang yang melintas, atau bunga apinya mengenai orang lain, asapnya mengganggu, membakar baju, memedihkan mata, ditakwilkan sebagai bid’ah yang akan dilakukan oleh orang yang mimpi atau dia nyaris akan melakukannya. Bisa juga ditakwilkan sebagai penguasa tiran yang menyakiti atau menzhalimi sesuai dengan kadar pelayanan yang diberikan kepada api di dalam mimpi atau kadar menghindarinya.
            Jika api itu besar, tidak seperti api dunia dan dinyalakan untuk dimasuki, maka banyak musuh yang akan memperdaya dirinya, tetapi dia dapat mengalahkan mereka dan menguasainya.  Jika orang lain melemparkannya ke dalam api, niscaya ia akan selamat seperti yang dialami nabi Ibrahim a.s, demikian jika yang melempar itu musuh atau yang dilemparkan ke dalam api itu orang yang  saleh. Jika nyala api digunakan hanya untuk menakut-takuti, atau orang menyalakannya untuk mengancam, maka hendaklah orang yang bermimpi itu bertaubat dan bertakwa kepada Allah. Itu peringatan agar ia menghentikan perilaku ahli neraka yang selama itu dilakukannya sebelum ia dimasukkan ke dalam neraka. Dia telah dicegah dari berbuat dosa dengan cara ditakut-takuti dengan api.
            Jika melihat seseorang berada di sisi tungku, anglo, perapian, atau tempat di mana biasa dinyalakan api, maka api ditakwilkan dengan kekayaan dan manfaat yang bakal diraih, terutama jika penghidupan pelaku mimpi berkaitan dengan api, dan terutama jika mimpi ini terjadi pada musim dingin. Sedang mimpi apinya padam, dipadamkan, padam karena air atau hujan, ditakwilkan dengan pengangguran dan kemiskinan dari pekerjaan. Jika api dinyalakan oleh orang yang tidak memiliki penghidupan melalui api pada tempat tertentu untuk membuat makanan, berarti ia akan mendapatkan harta atau rezeki karena melayani penguasa, karena kemuliaannya, pegawainya, atau harta itu diperoleh melalui adu perkara, wakalah, pertengkaran, perdebatan. Jika tidak demikian takwilnya, maka orang bersangkutan akan bertengkar dan mengeluarkan kata-kata kasar. Jika bermimpi menyalakan api pada makanan atau minyak atau pada sesuatu barang dagangan, maka makanan itu akan menjadi mahal harganya. Mungkin penguasa mencarinya, lalu mengambil harta masyarakat.
            Jika seseorang bermimpi memakan api, ditakwilkan dengan harta haram dan rezeki yang buruk. Mungkin pula rezeki itu berupa harta anak yatim sebagaimana dikemukakan dalam Al-Qur’an. Jika bermimpi melihat api berkata-kata di dalam mangkuk, periuk, wadah lainnya terdiri atas sepasang, maka orang yang ditakwilkan dengan wadah tersebut akan kemasukan jin lalu jin akan berkata-kata melalui mulut orang itu. Api secara umum ditakwilkan dengan perang, jika api itu bersuara dan menjilat-jilat. Jika tempat api itu bukan wilayah perang, maka takwilnya adalah tha’un, campak, cacar atau wabah kematian yang terjadi di situ.

Sumber: tafsirul ahlam/muhammad ibnu sirin/ maktabah ash-shafa/ kairo – tafsir  mimpi/muhammad ibnu sirin/gema insani/jakarta


You have read this article Misteri with the title Takwil Mimpi Melihat Api. You can bookmark this page URL http://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2011/10/takwil-mimpi-melihat-api.html. Thanks!

No comment for "Takwil Mimpi Melihat Api"

Post a Comment