Tidak seperti biasa, warga kampung usai pengajian Subuh berkerumun di depan mading (majalah dinding) pesantren, membaca tulisan yang diunduh dari http://politik.kompasiana.com, dan http://forum.kompas.com. Mereka yang sebelumnya melihat tayangan berita simpang-siur seputar kematian Khadafy, menggeleng-gelengkan kepala dan mendecakkan mulut setelah membaca tulisan hasil unduhan itu. Kang Sarpiyo, sepupunya Sukiran, sambil menarik nafas berat berkomentar,”Ternyata semua peristiwa itu ada yang merekayasa ya.”
“Biadab!” sahut Sarmidin,”Mosok presiden dihajar kayak maling ayam.”
“Beradab bagaimana, Man?” tanya Sukiran menyahut.
“Selama adikku jadi TKW di Tripoli, dia cerita kalau orang-orang Libya sangat baik dan sopan dalam berhubungan dengan orang, bahkan dengan pembantu rumah tangga sekali pun. Ini beda dengan orang-orang badui di Saudi Arabia yang biadab. Bahkan kesaksian pilot asal Indonesia tentang bagaimana baiknya Khadafy, menunjukkan bahwa orang-orang Libya itu sejatinya bangsa beradab. Jadi aneh kalau sampai bertindak biadab begitu,” kata Sariman menjelaskan alasannya.
“Ya jelas orang Libya beradab, karena sejak jaman purba sudah bisa membangun Kerajaan Khartago. Bahkan sebelum Khadafy berkuasa, Libya adalah Kerajaan yang dipimpin Raja Idris As-Sanusi,” kata Sukiran,”Jadi kebiadaban yang dilakukan itu pasti juga sebuah ‘Titah’ dari Sang Maharaja Diraja Dajjal.”
“Berarti Libya akan kacau dan tidak menentu nasibnya seperti Irak, Afghanistan, Somalia, Yaman, Tunisia?” tanya Sarimidin.
“Ya pasti begitu,” sahut Sukiran,”Karena di tengah kekacauan dan ketidak-pastian itu, Amerika dan NATO berpesta pora mengisap cadangan minyak Libya yang tak habis dikuras selama 100 tahun ke depan.”
“Wooo ngerampok minyak toh ujung-ujungnya,” sahut Sariman, Sarmidin dan Kang Sarpiyo hampir bersamaan.
“Itulah nasib orang-orang di Negara-negara muslim yang kaya minyak, selalu diwarnai saling bunuh di antara mereka sendiri. Yang untung, Negara-negara kafir Eropa dan Amerika yang miskin sumber daya alam tapi pintar memfitnah dan mengadu domba untuk dikuasai setelah lemah – devide et impera,” sahut Sukiran.
Dullah yang baru keluar dari musholla mendekat. Lalu dengan rasa ingin tahu, ia membaca tulisan di mading yang ditulis oleh Andre Scevonovonic itu:
Dunia Dipertontonkan Tindakan Keji Atas Kematian Khadafy..
Saat ini mata dunia sedang tertuju ke Libya, di mana sang Revolusioner dan legendaris mereka Muamar Khadafy tewas dengan cara amat menyedihkan. Pembunuhan dilakukan oleh NATO dan juga apa yang dinamakan oleh Khadafy sebagai Tikus-tikus. Baik pihak Amerika, NATO dan NTC juga mengklaim bahwa Khadafy tewas karena tertembak, namun dari tayangan Aljazeera, kita jelas melihat bahwa Khadafy ditangkap, disiksa baru kemudian di bunuh. Tindakan yang biadab namun mendapat pujian dan sanjungan oleh banyak negara.
Dalam tayangan Aljazeera, jelas terlihat bagaimana sosok Khadafy yang hidup sedang terluka dan berteriak-teriak, diseret, dan dipukuli lalu dimasukan ke dalam mobil tertutup dan kemudian dinyatakan tewas. Sedangkan Daily Mail, 21/10/2011 melansir berita bahwa pemimpin Libya Kolonel Muammar Khadafy sudah memohon agar jangan ditembak setelah ditarik dari sebuah terowongan. "Tolong jangan tembak saya," demikian dikatakan pemimpin berusia 69 tahun itu, sebelum akhirnya dieksekusi dengan sebuah tembakan di kepala.
Perdana Menteri Interim Libya Mahmoud Jibril menyatakan secara resmi jika Khadafy sudah tewas. "Kami bisa memastikan jika semua iblis termasuk Khadafy, sudah hilang dari negeri yang kita cintai," jelas Jibril yang merupakan pejabat penting di era Khadafy, yang kini berambisi melanjutkan kekuasaan pasca Khadafy.
Dunia pun sepertinya senang dengan perlakukan tidak berperikemanusian tersebut. Sudah banyak cerita dan kejadian di dunia ini, yang mencerminkan adanya unsur pemaksaan untuk diakui sebagai yang terhebat dan yang terkuat di muka bumi ini. Bahkan seorang Hillary Clinton pun berbicara yang sesungguhnya tidak patut dia ungkapkan ke publik atas kematian Khadafy. Ini jelas menimbulkan suatu reaksi berantai yang rumit dan kompleks yang akan segera terjadi di Libya, dan juga dunia.
Mereka boleh saja berkata, bahwa Libya sudah aman namun sesungguhnya, setelah lepas dari Khadafy, Libya akan berada di tangan Harimau yang siap memangsa negara itu ke lembah kehancuran dan keterpurukan, lebih dahsyat dari rejim Khadafy yang selama ini memerintah. Walau, sebagian mereka menyadari hal tersebut, namun apa hendak dikata, keinginan untuk berkuasa dan mendapatkan kekuasaan jauh lebih besar dari segalanya.
Jelas pula, kematian Khadafy akan dibayar sangat-sangat mahal oleh NTC dan seluruh sekutu-sekutunya, karena tentu kita ketahui, apa yang ada di NTC dan seluruh yang terlibat di NTC sesungguhnya tidak mempunyai kekuatan apapun, NTC adalah sebuah boneka remote control, yang pemegang kendalinya adalah Amerika dan sekutunya. Sehingga tidak ada yang dapat dilakukan oleh NTC secara mandiri, semua ketergantungan pada dunia barat, sebut saja, dari masalah makanan, keuangan, ekonomi dan termasuk juga dalam pembagian jatah kursi menteri-menteri dan jajaran militer mereka.
You have read this article Sejarah
with the title Tindakan Keji Membunuh Khadafy Dipamerkan. You can bookmark this page URL http://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2011/10/tindakan-keji-membunuh-khadafy.html. Thanks!
No comment for "Tindakan Keji Membunuh Khadafy Dipamerkan"
Post a Comment