Blog Pesantren Budaya Nusantara adalah sebuah inovasi pendidikan non formal berbasis Budaya Islam Nusantara di dunia maya yang memiliki tujuan memelihara, melestarikan, mengembangkan secara inovatif warisan budaya Nusantara yang adiluhung di tengah arus gelombang globalisasi yang akan menghapus identitas etnis, budaya, bahasa, agama, negara

Siapakah Tokoh Humoris Abu Nawas?

Oleh: Izzulfikri M. Ansorullah

                Siapakah Abu Nawas? Tokoh yang dianggap badut namun juga dianggap ulama besar ini adalah seorang tokoh sufi, yang dikenal cerdik dan memiliki kreativitas tinggi. Dengan kepandaian dan kepiawaian memainkan logika dengan kaidah-kaidahnya, ia selalu bisa lolos dari hukuman sultan. Kemunculan Abu Nawas, ada yang menafsirkan sebagai sebuah kritik atas zaman keemasan pada kekuasaan Khalifah Harun Al-Rasyid dari Dinasti Abbasiyyah, yang tidak saja ditandai memuncaknya peradaban melainkan pula ditandai menguatnya materialism dan kebebasan berpikir masa itu.
         Abu Nawas,    aslinya adalah orang Persia yang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz dan  meninggal pada tahun 819 M di Baghdad. Saat usia  dewasa ia mengembara ke Basrah dan Kufa. Di sana ia belajar bahasa Arab dan bergaul rapat sekali dengan orang-orang badui padang pasir. Karena pergaulannya itu ia mahir berbahasa Arab dan mengenal adat istiadat serta  kegemaran orang Arab.  la juga pandai bersyair, berpantun dan menyanyi. la sempat pulang ke negerinya di Ahwaz, namun sebentar kemudian ia pergi lagi ke Baghdad bersama ayahnya. Keduanya  menghambakan diri kepada Sultan Harun Al-Rasyid, penguasa Baghdad. Nama Abu Nawas begitu populernya sehingga cerita-cerita yang mengandung humor banyak yang dinisbatkan berasal darinya.

            Salah satu syair gubahan Abu Nawas yang masyhur dilantunkan orang sampai saat ini, yang bagian awalnya berbunyi,”Ilahi lastu lil firdausi ahlan/ walaa ahwa ‘ala naari jahiimi/ fahabli taubatan waghfir dzunubi/ fainnaka ghofiru dzanbil adziimi//”
                Tokoh seperti Abu Nawas yang mampu mengatasi berbagai persoalan rumit dengan cara humor atau bahkan humor politis, temyata  tidak hanya ada di negeri Baghdad. Kita mengenal Syekh Juha yang hampir sama piawainya dengan Abu Nawas. Nasaruddin Hoja sang sufi yang lucu namun cerdas.
              Abu Nawas! Setelah mati pun masih bisa membuat orang tertawa. Di depan makamnya ada pintu gerbang yang terkunci dengan gembok besar sekali. Namun di kanan kiri pintu gerbang itu pagarnya bolong sehingga orang bisa leluasa masuk untuk berziarah ke makamnya. Apa maksudnya dia berbuat demikian. Mungkin itu adalah simbol watak Abu Nawas yang sepertinya tertutup namun sebenarnya terbuka, ada sesuatu yang misteri pada diri Abu Nawas, ia sepertinya bukan orang biasa, bahkan ada yang meyakini bahwa dari kesederhanaannya ia adalah seorang guru sufi namun ia tetap dekat dengan rakyat jelata bahkan konsisten membela mereka yang lemah dan tertindas.
            Pemerintah Saddam Hussein menghormati ketokohan Abu Nawas dengan membangun patungnya di seberang Stasiun Baghdad. Patung itu menggambarkan seorang lelaki tambun berdiri membawa guci. Menurut penjelasan, guci itu menggambarkan wadah arak, karena Abu Nawas dikenal sebagai sufi yang suka mabuk. Kisah ini agak aneh tetapi diyakini kebenarannya oleh penduduk Baghdad. Bagaimana mungkin seorang sufi besar bisa suka mabuk. Dalam satu kisah, misal, Abu Nawas pernah digambarkan dalam keadaan setengah mabuk ikut jama’ah shalat maghrib di masjid. Sewaktu imam membaca surah al-Kafirun,”Qul yaa ayyuhal kafirun”, Abu Nawas di belakang imam menyahut “labaik!” sehingga jama’ah shalat pun rebut usai shalat. Abu Nawas digiring menghadap qadli, namun ia bisa lolos dari hukuman.
              Begitu banyak cerita lain yang diadopsi menjadi Kisah Abu Nawas sehingga kadang-kadang cerita tersebut tidak masuk akal bahkan terlalu menyakitkan orang timur, kita patut  curiga jangan-jangan cerita-cerita Abu Nawas yang sangat aneh itu sengaja diciptakan oleh kaum orientalis untuk menjelek-jelekkan masyarakat Islam. Karena itu membaca cerita Abu Nawas kita harus kritis dan waspada.

You have read this article Budaya with the title Siapakah Tokoh Humoris Abu Nawas?. You can bookmark this page URL https://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2011/10/siapakah-tokoh-humoris-abu-nawas.html. Thanks!

No comment for "Siapakah Tokoh Humoris Abu Nawas?"

Post a Comment