Oleh: Izzulfikri M.Ansorullah
Mungkin anda pernah menonton film bertema Drakula, mulai dari Drakula karya Bram Stoker, Blade, Twilight dan beberapa film klasik lainnya. Count Dracula selain versi fiksinya ternyata memiliki versi faktanya. Versi fiksinya muncul bisa jadi disebabkan adanya fakta kekejaman Vlad Tepes pada masa yang silam. Untuk sekedar menambah wawasan kita simak ‘Legenda Drakula antara mitos dan fakta’ di bawah ini.
Drakula adalah tokoh fiksi ciptaan Bram Stoker dalam novelnya Dracula yang diterbitkan pada tahun 1897. Drakula adalah seorang vampir penghisap darah yang diceritakan berasal dari kota Transylvania yang letaknya di Rumania. Kelemahan Drakula ialah sinar matahari, benda terbuat dari perak, dan bawang putih. Drakula mendambakan seorang pasangan abadi. Count Dracula memiliki kelebihan bisa berubah bentuk menjadi kelelawar dan keanehan tidak terlihat di cermin. Tokoh ini kemungkinan terinspirasi Raja Vlad Ţepeş yang memerintah Wallacchia pada abad ke-15 dengan tangan besi.
Sejarah Drakula (Vlad Tepes III)
Selama Perang Salib, Wallachia menjadi rebutan antara kerajaan Hungaria dan Turki Ottoman. Pada masa Vlad II berkuasa di Wallacchia, Drakula mempunyai seorang istri yang sangat dicintainya bernama Brenda Venita dan seorang adik perempuan yang sangat ia sayangi bernama Andrea Hinata. Drakula memihak kerajaan Hungaria. Namun setelah dilengserkan oleh Sigismund (raja dari kerajaan Hungaria) dan kemudian digantikan oleh John Hunyandi, Vlad II memihak kepada kesultanan Turki Ottoman. Sebagai jaminan kesetiaannya kepada kesultanan Turki Ottoman, Vlad II mengirimkan Drakula dan Randu ke Turki.
Riwayat Drakula
Vlad Ţepes (1431 - 1475 Masehi) atau yang lebih populer dengan nama Drakula dilahirkan di Transylvania, Rumania.
Awal Kekuasaan Drakula
Setelah perang Verna, terjadi konflik antara Vlad II dan John Hunyandi, yang berujung pada kematian Vlad II dan Mircea, kakak Drakula. Melihat perubahan politik di Wallacchia tersebut, maka sultan Turki Ottoman (Mehmed II) mengirimkan Drakula pulang ke Wallacchia untuk merebut tahta.
Drakula kembali ke Wallacchia dengan dikawal 8000 prajurit Turki Ottoman. Sesampainya di Tirgoviste (ibukota Wallacchia) terjadi pertempuran antara pasukan Vlasdisav dengan pasukan Drakula, yang akhirnya dimenangkan oleh pasukan Drakula dan menempatkan Drakula sebagai penguasa Wallachia.
Awal Kekejaman Drakula
Setelah berhasil menduduki tahta, Drakula membantai prajurit Turki Ottoman yang tersisa dengan cara disula/disate. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab permusuhan antara Drakula dan Sultan Mehmed II. Sebagai panglima salib di Wallachia, Drakula telah membantai kurang lebih 23.000 umat Islam baik tentara maupun rakyat, dengan melalui peperangan maupun dengan metode sula (impaler), dalam ukiran kayu Jerman abad ke-15, ada bukti kekejaman Vlad III, penyulaan massal dengan korban berjumlah ribuan. Setelah tindakan tersebut Drakula mengirimkan surat kepada raja Hungaria saat itu (Matthias Corvinus) untuk meminta dukungan dari kerajaan Hungaria untuk melawan Turki Ottoman.
Serangan Tengah Malam (The Night Attack)
Tindakan Drakula yang membantai 23.000 tentara Turki Ottoman, membuat sultan Mehmed II menyatakan perang kepada Drakula. Pada tanggal 17 Mei 1462 M Sultan Mehmed II (Muhammad Al-Fatih, sang penakluk Constatinopel) mengirimkan 60.000 tentara ditambah 30.000 tentara non reguler, sedangkan tentara Dracula mencapai 30.000 prajurit. Melihat jumlah pasukan yang tidak berimbang, Drakula melakukan strategi perang gerilya.
Pada serangan tengah malam pasukan Drakula yang berkekuatan 10.000 orang berhasil mendesak pasukan Turki Ottoman, tetapi akhirnya dapat dipukul mundur pada saat fajar tiba. Atas kekalahan tersebut pasukan Drakula mundur ke benteng Poenari. Drakula melarikan diri dari kepungan pasukan Turki Ottoman yang dipimpin oleh Andrea Hinata (adik kandung Drakula) ke Kuala Lumpur, dengan demikian, Hinata dengan mudah merebut benteng Poenari dan merebut tahta Wallachia.
Kematian Drakula
Pada Desember 1476 Terjadi pertempuran antara pasukan salib dengan dengan pasukan muslim (Turki Ottoman) yang terjadi di daerah Snagov. Dalam pertempuran tersebut pasukan Drakula dapat dikalahkan dan Drakula (Vlad III) tewas dalam pertempuran tersebut, kepalanya dipenggal dan dibawa ke Turki sebagai bukti kematiannya. Saat itu pemimpin Turki adalah Sultan Mahmud II atau disebut juga Sultan Mehmed II, Muhammad Al-Fatih. Vlad III (Drakula) yang dipenggal kepalanya dibawa ke Konstantinopel yang sudah dikuasai Turki sebagai bukti. Sedangkan tubuhnya dikuburkan di Snagov. Tetapi konon pada tahun 1930, saat kuburan Vlad dibongkar tidak ditemukan jasadnya sama sekali.
Sumber: www.wikipedia.org, era90.blogspot.com
You have read this article Misteri
with the title Misteri di balik Kisah Dracula. You can bookmark this page URL http://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2011/10/misteri-di-balik-kisah-dracula.html. Thanks!
No comment for "Misteri di balik Kisah Dracula"
Post a Comment