Blog Pesantren Budaya Nusantara adalah sebuah inovasi pendidikan non formal berbasis Budaya Islam Nusantara di dunia maya yang memiliki tujuan memelihara, melestarikan, mengembangkan secara inovatif warisan budaya Nusantara yang adiluhung di tengah arus gelombang globalisasi yang akan menghapus identitas etnis, budaya, bahasa, agama, negara

Kisah Mu'jizat Nabi Saw Membelah Bulan

       Banyak orang beranggapan bahwa mu'jizat yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw hanya Al-Qur'an, di mana mu'jizat berupa kekuatan adikodrati seperti yang dianugerahkan kepada Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Isa AS tidak diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. Padahal, Fakta tentang mu'jizat Nabi Muhammad Saw berupa bulan yang terbelah itu adalah cerita nyata yang diriwayatkan  para ahli hadits dan didukung oleh riwayat turunnya ayat-ayat Al-Qur'an (asbab al-nuzul). Salah satu mu'jizat Nabi Muhammad Saw adalah membelah rembulan,  di mana peristiwa itu sudah dikaji dalam penelitian ilmiah yang membenarkan bahwa bulan pernah mengalami pembelahan di suatu saat namun  kemudian menyatu kembali. Ditemukan pula bahwa yang terpotong itu mulai permukaan bulan sampai di dalam perut bulan secara total. Riwayat tentang mu'jizat Nabi Muhammad Saw membelah bulan itu rangkaiannya sebagai berikut:

                Pada  suatu malam di  Makkah seribu empat ratusan tahun yang lalu, berkumpul tokoh-tokoh Quraisy seperti Omar Al-Hakam (Abu Jahal), Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail untuk membahas datangnya agama baru yang dibawa kerabat dekat mereka sendiri, yaitu Muhammad bin Abdullah. Agama baru itu sangat  mengusik  keyakinan-keyakinan bangsa Arab yang paganistik dan telah mapan. Dalam pertemuan itu, para tokoh tersebut menghadirkan orang yang dianggap telah  membuat onar: Muhammad SAW.
                Sietelah melewati perbincangan yang panjang dan bertele-tele serta  melelahkan,  semua pihak dalam pertemuan itu membuat kesepakatan tentang satu hal:.  Muhammad Saw diminta  membuktikan Kenabiannya dengan menunjukkan mu'jizat bersifat adikodrati kepada mereka, sebagaimana hal itu selalu ditinjukkan oleh Nabi-nabi utusan Allah. Dengan pongah Abu Jahal berkata, “Seandainya kamu benar-benar seorang Rasul, maka belahlah bulan yang di atas kita itu menjadi dua”.
              Nabi Muhammad Saw menjawab, “Jika aku benar-benar utusan Tuhan dan sanggup melakukannya, apakah kalian akan masuk Islam?”
                 Tanpa pikir panjang, mereka yang yakin bahwa Muhammad tidak akan mampu melakukan pembuktian yang tidak masuk akal itu serentak mengatakan, “Ya.”
                  Nabi Muhammad Saw kemudian berdoa kepada Allah agar diperkenankan untuk membuktikan kepada umat yang belum yakin terhadap kerasulannya itu. Beliau berdoa  agar bulan bisa terbelah menjadi dua. Setelah yakin doanya terkabul, Rasulullah Muhammad Saw pun memperoleh petunjuk untuk mengangkat jarinya ke atas ke arah bulan seolah  memberi isyarat kepada tokoh-tokoh Quraisy tersebut.
                  Saat itu terjadi peristiwa yang mencengangkan: bulan tiba-tiba terbelah menjadi dua!
               Setelah melihat para tokoh itu tercengang keheranan, Nabi Muhammad Saw berkata sambil menyebut nama para tokoh yang hadir, “Hai  pamanku Omar al-Hakam,  Abu Lahab, Walid bin Mughirah, Al-'Ash bin Qail,  bersaksilah engkau sekalian. Hai kalian semua, bersaksilah kalian.” 
                 Semua orang yang menyaksikan bulan terbelah itu terperangah heran, karena jauhnya jarak belahan bulan itu sangat nyata sehingga gunung Hira nampak berada di antara kedua belahan itu.
                  Namun hidayah adalah hak Allah. Meski sudah dibuktikan dengan  fakta riil tak terbantah yang bisa diamati oleh warga Makkah yang menyaksikan, para tokoh pemuka Quraisy itu mengingkari pernyataan mereka sendiri. Bagi mereka pembelahan bulan itu adalah perbuatan sihir. Itu sebabnya, setelah kejadian menakjubkan itu turunlah ayat Al Qur’an: “Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang-orang kafir menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS. Al Qomar 54:1-2).
Diposting: K Ng H Agus Sunyoto
You have read this article Agama with the title Kisah Mu'jizat Nabi Saw Membelah Bulan. You can bookmark this page URL http://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2012/04/kisah-mu-nabi-saw-membelah-bulan.html. Thanks!

No comment for "Kisah Mu'jizat Nabi Saw Membelah Bulan"

Post a Comment