“RSBI sudah dihapus sama MK Mbah Kyai,” kata Roben memulai pertanyaan,”Apakah pendidikan akan merosot dan mundur karena tidak berkualitas internasional lagi? Apakah itu berarti sekolah-sekolah RSBI akan setara dengan madrasah?”
“RSBI tidak ada hubungan dengan kualitas internasional,” Kata Guru Sufi singkat sambil menunjuk Sufi Sudrun untuk m enjelaskan soal sekolah internasional karena ia sewaktu SMP bersekolah di Singapore International Academy.
Sufi Sudrun dengan suara tinggi berkata,”Kita sambut baik putusan MK itu sebagai kebijakan yang tepat. Soalnya, kalau dibiarkan terus-menerus akan banyak wali murid yang suka pamer anaknya jenius karena sekolah internasional terperdaya besar-besaran. Apalagi kalau RSBI dikembangkan di kampung-kampung, tentu warga yang mampu sekolah akan semakin berkurang. Sementara kepala sekolah RSBI dan SBI akan diterjang banjir uang.”
“Maaf paklik, sampeyan tadi bilang wali murid yang suka pamer akan banyak terperdaya, maksudnya bagaimana?” tanya Patek menyela.
“Memang dalam pengembangan RSBI itu terselip unsur manipulasi,” sahut Sufi Sudrun.
“Maksudnya bagaimana paklik?”
“Coba diteliti dengan cermat sekolah-sekolah yang sudah memasang label RSBI atau SBI. Kurikulum internasional mana yang mereka terapkan? Bukankah Diknas sampai saat ini belum memiliki kurikulum internasional? Memang kurikulum internasionalnya RSBI dan SBI itu yang menyusun kepala sekolahnya sendiri?” kata Sufi Sudrun dengan nada tanya.
“Lho apa RSBI dan SBI itu memakai kurikulum Diknas paklik?” sahut Patek ingin tahu.
“Yang pasti bukan kurikulum internasional.”
“Oo begitu ya.”
“Yang lebih konyol, guru-guru di sekolah RSBI dan SBI tidak ada yang memiliki sertifikasi mengajar internasional. Itu kesalahan fatal yang bisa berujung pada kriminal, lhawong guru lokal kok beraninya mengklaim guru internasional tanpa bukti hukum,” kata Sufi Sudrun menjelaskan.
“Apakah guru sekolah internasional wajib punya sertifikasi mengajar internasional paklik?”
“Sopir saja kalau mau menyetir di luar negeri wajib memiliki SIM internasional. Lha ini mendidik anak orang dengan label ionternasional tidak punya sertifikat mengajar internasional, kan itu sama dengan kriminal karena memungut biaya sekolah dengan tarif internasional,” kata Sufi Sudrun.
“Jadinya SBI apa cocok dimaknai Sekolah Bertaraf Internasional?” tanya Roben.
“SBI lebih cocok dimaknai SEKOLAH BERTARIF INTERNASIONAL.”
Posted by Agus Sunyoto
You have read this article Budaya
with the title MK Menghapus RSBI & SBI. You can bookmark this page URL http://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2013/01/mk-menghapus-rsbi-sbi.html. Thanks!
No comment for "MK Menghapus RSBI & SBI"
Post a Comment