Setelah pembacaan Surat Yaasiin biasanya diteruskan dengan salat Awwabin atau salat Tasbih. Setelah itu biasanya dilanjutkan dengan ceramah agama yang diikuti acara makan-makan yang di Jawa lazimnya makanan disuguhkan dalam bentuk tumpeng .
Peringatan Nisyfu Sya'ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai lembaga pendidikan tertua di Mesir bahkan di seluruh dunia Islam selalu memperingati malam yang sangat mulia ini. Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan malam nisyfu Sya'ban diterangkan secara jelas dalam kitab Ihya' Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali.
Diriwayatkan bahwa seorang Sahabat Nabi Saw yang bernama Usamah bin Zaid.ra telah berkata kepada Nabi Saw, “Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari puasamu di bulan Sya’ban.”
Nabi Saw menjawab, “Bulan itu sering dilupakan orang, karena diapit oleh bulan Rajab dan bulan Ramadhan, padahal pada bulan itu, diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan Rabbil Alamin. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa.” (HR Ahmad dan Nasai – Sunah Abu Dawud).
Aisyah RA bercerita bahwa pada suatu malam dia kehilangan Rasulullah Saw, lalu ia keluar mencari dan akhirnya menemukan Rasulullah Saw di pekuburan Baqi’ sedang menengadahkan wajah ke langit. Rasulullah Saw berkata, “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam Nisyfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari ra bahwa Rasulullah Saw telah bersabda, “Sesungguhnya Allah pada malam Nisyfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Jika malam Nisyfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, ‘Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini begitu, demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).
Sabda Rasulullah Saw : “Allah mengawasi dan memandang hamba-hamba-Nya di malam nisfu sya’ban, lalu mengampuni dosa dosa mereka semuanya kecuali musyrik dan orang yang pemarah kepada sesama muslimin” (Shahih Ibn Hibban)
Berkata Imam Syafii, “Doa mustajab adalah pada lima malam, yaitu malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam nisfu sya’ban” (Hadits Sunan Al-Kubra Imam Baihaqiy)
Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nisyfu Sya’ban yang sejak zaman kuno disampaikan oleh para penyebar Islam hingga masa Walisongo yang berlanjut kepada kita sampai hari ini. Marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dengan beribadah dan memohon sepenuh harapan kepada Allah SWT.
Posted by Agus Sunyoto
You have read this article Agama
with the title Nisyfu Sya'ban. You can bookmark this page URL http://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2013/06/nisyfu-sya.html. Thanks!
No comment for "Nisyfu Sya'ban"
Post a Comment