Sitar & Ragas, musik Asli India |
Setelah suasana cair, mula-mula ustadz Habibie Subandi memberi gambaran umum tentang kebudayaan India saat ini. Menurut pandangan ustadz Habibie yang telah mengenyam pengalaman suka dan duka belajar di negeri Bharat tersebut, secara umum masyarakat India cukup ramah. Para pemuda di sana memiliki rasa cinta yang besar atas peninggalan-peninggalan leluhur seperti tradisi dan seni. Itu berbeda sekali dengan pemuda di Indonesia yang mulai kehilangan selera musik tanah air, para pemuda India masih menyukai musik-musik lokal negara mereka. Hal ini menyebabkan, para pemuda di India jarang mempelajari instrumen-instrumen musik band-band barat. Mereka berusaha menjaga tradisi budaya mereka walaupun telah dijajah oleh Inggris dalam waktu yang tidak singkat.
Group Musik India |
Dalam sesi berikutnya, ustadz Habibie mulai memberi gambaran umum tentang kebudayaan di India. Beliau menjelaskan bahwa, kebudayaan di India terbentuk oleh pengaruh 4 kebudayaan besar, yaitu kebudayaan Hindu, kebudayaan bangsa arya, kebudayaan bangsa Islam dan kebudayaan masyarakat Inggris. Kebudayaan lokal di India sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi, sampai akhirnya bangsa arya yang hidup nomaden sampai di tempat tersebut. Menurut Ensiklopedia Encarta, bangsa Arya sudah datang di India sejak tahun 1500 sebelum masehi. Bukti ini diperkuat oleh kitab-kitab besar masyarakat hindu di India seperti Veda, Mahabharata, dan Ramayana yang menurut ustadz Habibie ditulis dengan bahasa sansekerta. Sedangkan bahasa sansekerta sendiri merupakan bahasa yang dikategorikan sebagai bahasa Indo Eropa terkait kemiripan-kemiripannya.
Karena itu, muncul asumsi bahwa kitab-kitab tersebut ditulis oleh bangsa Arya yang saat itu sudah mulai mendirikan kerajaan-kerajaan kecil di India.
Indian's Classical Music |
Sangati Classical Indian Music |
Hal ini memunculkan asumsi baru yang dikembangkan oleh ustadz Habibie, sebagai seorang ahli politik, beliau mengungkapkan gagasan penjajahan terbesar bangsa Arya terhadap masyarakat India lokal sejak 1500 SM. Dengan dibentuknya sistem kasta oleh bangsa Arya tersebut, beliau melihat upaya-upaya pembodohan terhadap masyarakat lokal yang cenderung dikategorikan dalam kasta-kasta terendah, karena kitab-kitab suci pada saat itu hanya boleh dibaca oleh golongan kasta tinggi.
Kebudayaan Islam juga berkembang pesat di India. Masa ini diawali oleh penaklukan Sultan Delhi Ibrahim Lodi oleh pangeran Timurid Uzbek Babur pada April 1526. Dengan penaklukan ini, India segera dikuasai oleh dinasti Mughal selama 300 tahun sejak penaklukannya 1526 hingga 1858. Menurut pak Habibi, mungkin salah satu alasan berkembang pesatnya mahzab fikih Hanafiah di India karena sebagian besar daerah kekuasaan dinasti Mughal berada di sekitar Afganistan. Pengalaman pribadi pernah ditemui beliau saat melakukan salat di salah satu masjid di India. Mahzab Hanafi yang tidak memperbolehkan sembarang orang menjadi Imam salat tampak pada masjid-masjid di India. Suatu ketika saat hendak salat, ustadz Habibi menepuk salah satu pundak seorang muslim untuk menjadi imam salat. Begitu kagetnya beliau saat orang tersebut tiba-tiba menghentikan salatnya dan berkata: ”I’m not able to be Imam.”
Salah satu pengaruh dalam kebudayaan India juga datang pada masa kolonial di India. Kedatangan Inggris di India pada awal abad ke 18 hingga 19 menyebabkan pengaruh yang besar pada tatanan masyarakat India. Salah satunya adalah pada tahun 1835, Bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa resmi pemerintahan di India. Dengan adanya aturan tersebut, upaya-upaya penanaman akar kolonialisasi yang lebih dalam dilakukan oleh Inggris. Menurut para ahli Linguistik, pengaruh terbesar pada seseorang yang mempelajari bahasa suatu kaum tertentu adalah melekatnya budaya dan kerangka berfikir pada seseorang dalam alam bawah sadarnya, sehingga dalam mengapresiasi dan memaknai sesuatu akan tercampur dengan pandangan-pandangan suatu kaum yang sedang dipelajari bahasanya. Mungkin salah satu alasan upaya-upaya penanaman budaya melalui bahasa tersebut diterapkan oleh Inggris pada pelaku-pelaku pemerintahan di India saat itu.
Pengaruh Inggris dalam sistem pemerintahan tersebut juga tampak dalam penyebaran agama. Pada masa kolonial, ustadz Habibie menyebutkan bahwa Inggris pernah membagi wilayah India berdasarkan agama mayoritas yang dipeluk masyarakatnya. Sebagai contoh Pakistan yang saat itu mayoritas penduduknya adalah Islam digunakan sebagai wilayah migrasi pemeluk-pemeluk agama Islam yang lain di wilayah India. Sedangkan pemeluk agama Hindu di Pakistan, dihimbau untuk bermigrasi ke wilayah-wilayah pemeluk agama Hindu di India. Entah agenda dan upaya rahasia apa yang berusaha diraih oleh pemerintahan kolonial Inggris dengan kebijakan tersebut, yang pasti setelah merdeka India benar-benar pecah dengan Pakistan.
Diskusi yang jauh dari kata akhir tersebut, pada akhirnya juga harus berakhir karena keterbatasan waktu. Acara ditutup dengan sesi yang lebih santai, yaitu menghabiskan semua suguhan yang ada. Para santri yang sudah mulai lapar, segera dengan cepat membersihkan piring-piring yang ada. Karena malam semakin larut, diskusi diakhiri pada pukul 24.00 tepat dan akan dilanjutkan dengan tema-tema selanjutnya pada selasa 24 September 2013 pada jam yang sama. Semoga kajian tersebut memberikan manfaat dan diridhoi Allah SWT. Amin.
Posted By: Holy Muhammad
You have read this article Budaya
with the title Sekilas Budaya India dan Indonesia. You can bookmark this page URL http://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2013/09/sekilas-budaya-india-dan-indonesia.html. Thanks!
No comment for "Sekilas Budaya India dan Indonesia"
Post a Comment