Najib mengutip "Manifesto Perjuangan Partai Gerindra" dalam bidang agama "Pemerintah/ negara wajib mengatur kebebasan di dalam menjalankan agama atau kepercayaan. Negara juga dituntut untuk menjamin kemurnian ajaran agama yang diakui oleh negara dari segala bentuk penistaan dan penyelewengan dari ajaran agama".
Lalu apa konsekuensi manifesto ini jika Prabowo terpilih jadi Presiden? Menurut Najib maka peran negara akan semakin terlibat dan menjadi hakim dalam penentuan keyakinan/ kelompok keagamaan yang ortodok (benar) dan heterodok (sesat) di Indonesia. Yang ortodoks adalah keyakinan agama yang dijalankan sesuai aturan agama sedang yang heterodoks adalah keyakinan agama yang penuh bid’ah dan amaliah yang bukan dari agama yang menyesatkan.
"Dia bisa bergerak melampaui SBY dalam intervensi keyakinan keagamaan," kata Najib.
Menurut Najib kelompok yang senang dengan ini adalah kelompok sekarang yang menjadi mainstream atau sering mengklaim mewakili suara mayoritas seperti MUI, FPI, dan FUI. "Jika mengikuti logika ini maka partai berideologi Islam seperti PPP, PKS, dan PBB akan bergabung dengan Gerindra," kata Najib.
You have read this article Sejarah
with the title Peneliti LIPI: Minoritas Terancam Jika Prabowo Presiden. You can bookmark this page URL http://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2014/04/peneliti-lipi-minoritas-terancam-jika_25.html. Thanks!
No comment for "Peneliti LIPI: Minoritas Terancam Jika Prabowo Presiden"
Post a Comment