Blog Pesantren Budaya Nusantara adalah sebuah inovasi pendidikan non formal berbasis Budaya Islam Nusantara di dunia maya yang memiliki tujuan memelihara, melestarikan, mengembangkan secara inovatif warisan budaya Nusantara yang adiluhung di tengah arus gelombang globalisasi yang akan menghapus identitas etnis, budaya, bahasa, agama, negara

Krisna Mustajab - Pelukis Yang berbeda

Oleh: Muchammad Sinwan Aliyafi
            Krishna Mustadjab lahir di Surabaya tepatnya di Mojokerto pada tanggal 4 Desember 1931, Disamping sebagai pelukis, dia juga menulis puisi sejak tahun 1951,di antara dalam kumpulan Api Sunyi(1973) dan Sajak adalah Sukma Sejati. Sajak-sajaknya juga dimuat dalam kumpulan puisi karya penyair-penyair Washington sebagai wakil penyair Asia Tenggara, dalam buku Out Side The Museum. Selain itu dia juga menulis cerpen dan esai kesenian, yang di muat di banyak media massa. Pada tahun 2000 ia mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Timur. Selain itu dia juga gemar  fotografi dan senang berorganisasi. Dia juga sering mengadakan pameran tunggal lukisan pada tahun 70-an, dan terus rutin termasuk pameran di Washington DC, Maryland, dan Buffalo New York AS.

           Nama Krishna Mustadjab juga sering dikaitkan dengan kelompok sanggar angin. Kelompok sanggar angin didirikan dengan tujuan untuk mempermudah dan sekaligus sebagai tempat belajar para seninan muda.
           Krishna Mustadjab juga merupakan salah satu dari tiga belas orang yang menjadi Anggota Dewan Kesenian Surabaya (DKS). Bahkan dia juga pernah memimpin Dewan Kesenian Surabaya.
          Dewan Kesenian Surabaya merupakan wadah penyalur aspirasi seniman  dan budayawan Kota Surabaya serta merupakan cermin kesadaran tokoh-tokoh seni budaya yang bersatu , saling bahu membahu untuk membina masyarakat dalam mewujudkan kehidupan berkesenian yang lebih baik.

PERJALANAN HIDUP    
    Krishna Mustadjab lahir di Mojokerto pada tanggal 4 Desember 1931, selama hidupnya telah banyak tercipta karya-karya mengagumkan dari hasil kreatifitasnya. Dia juga sering mengadakan pameran tunggal lukisan di luar negeri.
              Namun seiring dengan berjalannya waktu, dan tentunya dibarengi dengan prestasi-prestasinya, akhirnya pada ahad pekan lalu Krishna Mustadjab meninggal dunia, ia menderita hernia dan juga mengalami komplikasi Tukak lambung dan varices pada tenggorokan. Ia dikuburkan di Pekuburan Tembok, Surabaya.
               Saat ini mencari informasi mengenai data riwayat hidup Krishna Mustadjab, ternyata sangatlah sulit. Selain karena faktor zaman, mungkin juga karena kebanyakan  karyanya  cenderung lebih banyak mengarah ke tempat kolektor di  luar negeri.
  
Yang Membedakan Krishna Mustadjab dengan Tokoh lain
         Seniman era 90-an ini mulanya melukis obyek yang ada di sekitarnya, semi abstrak dan non figurative. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ia mulai menghadirkan dengan karya foto yang telah diperbesar.
       Hal inilah yang membuat Krishna Mustadjab berbeda dengan tokoh lain.
                Dari berbagai karyanya, 50 karya foto Krishna Mustadjab hendak tak menyuguhkan bentuk, tak ingin membuat kita dengan gampang mengenal apa itu. Ia seolah berteka teki. Misalnya saja dapat kita ambil salah satu karyanya, di ambil dari sebidang kecil kulit pohon yang dipotret dan kemudian diperbesar. Hanya ada bercak-bercak hitam.
            Lalu ada juga foto sebagian telapak tangan yang diperbesar hingga menjadi sebuah bentuk yang entah apa tetapi mengundang syahwat. Tapi Krishna yang bertolak dari seni lukis hanya menangkap bauran warna dan atau paduan bentuk.
    Dan kenyataannya dalam perkembangannya fotografi memang mungkin telah menjadi media artistic yang berdiri sendiri. 

Kesimpulan
    Dari data di atas, dapat kita ketahui bahwa Krishna Mustadjab merupakan tokoh seniman yang memiliki potensi besar terhadap dunia kesenian. Baik dalam seni lukis, menulis puisi, maupun dunia fotografinya. Dari pengalaman kesenimanannya sosok Krishna Mustadjab memanglah pantas mendapat apresiasi dari para tokoh seniman lain. Dan dari karyanya, para seniman muda sekarang dapat menjadikannya sebagai contoh. 

Saran
    Sebagai generasi penerus sekaligus calon seniman, kita harus mengetahui para tokoh seniman Negara kita. Baik seniman sekarang maupun tokoh seniman masa dulu. Karena hal itu sangatlah penting sebagai bahan referensi.

Muchammad Sinwan Aliyafi, mahasiswa Jurusan Seni Rupa FIB Universitas Brawijaya
Sumber: lukisanrani.blogspot.com, id.wikipedia.org
You have read this article Budaya with the title Krisna Mustajab - Pelukis Yang berbeda. You can bookmark this page URL https://pesantren-budaya-nusantara.blogspot.com/2011/11/krisna-mustajab-pelukis-yang-berbeda.html. Thanks!

No comment for "Krisna Mustajab - Pelukis Yang berbeda"

Post a Comment